Silver

Silver, dialah imajinasi paling indah yang pernah berada di ruang ciptaannya. Berasal dari 3 kali pertemuan, 3 masa, dan 3 kali mimpi. Maka, Tita perlu membuang ke tempat penyaluran yang justru belum tentu mampu mewujudkan. Tapi bisa saja malah merelealisasikan secara kilat.

Setelah 3 pertemuan berkostum 3 masa, hampir setiap waktu, Tita berharap pertemuan keempat, kelima, keenam, sepanjang hidup. Tita memang belum menemukan ‘undangan’ menarik agar perjumpaan terjadi lagi, lagi, dan lagi, sepanjang hayat masih dikandung badan.

Pertemuan pertama pada era yang meneliti time travel pasti bakal booming di masa depan, Tita meminta kepada Esa, “Aku mau pria yang punya kebaikan seperti dia, boleh, ya, Esa?”

Sampai pertemuan berikut belum terjadi lagi, Tita masih merayu Esa berkali-kali, pada waktu matahari, senja, purnama, 24 kali dentang.

Pada waktu di antara tersebut, Tita berharap Silver akan menjadi pasangan asyik sepanjang masa. Pada sela waktu tersebut, Tita ingin Silver mendapatkan wanita yang lebih muda, sebab dia berhak mendapatkannya. Pada waktu kapan saja, muncul kesimpulan yang berawal pada taktik malam yang lumayan berhasil.

“Aku dan Silver menginginkan pasangan yang memperlakukan Ibu dengan baik.”

Ini aneh, lucu, kekompakkan macam apa? Sehingga,

“Silver adalah keindahan. “

“Keindahan” sudah mencakup semua. Terima Kasih waktu.

Walau waktu sering tak mau dihitung ,

Aku rasa kau tahu maksudku

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s